Selasa, 29 November 2011
TINJAUAN MENYELURUH PADA PROSES BISNIS
Senin, 28 November 2011
Pengantar e-Business , Model , Pengaruh , Faktor dan Infrastruktur
Pengantar e-Business , Model , Pengaruh , Faktor dan Infrastruktur
1. – Pengertian E Business
Bisnis elektronik, biasanya disebut sebagai "eBusiness" atau "e-bisnis", dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung seluruh kegiatan usaha. Commerce merupakan pertukaran produk dan jasa antara perusahaan, kelompok dan individu dan dapat dilihat sebagai salah satu kegiatan penting dari bisnis apapun. Electronic commerce berfokus pada penggunaan ICT untuk mengaktifkan kegiatan eksternal dan hubungan bisnis dengan individu, kelompok dan usaha lainnya.
Metode bisnis elektronik memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan data internal dan eksternal sistem pemrosesan lebih efisien dan fleksibel, untuk bekerja lebih erat dengan pemasok dan mitra, dan untuk lebih memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan mereka.
Dalam prakteknya, e-bisnis adalah lebih dari sekedar e-commerce. Sementara e-business mengacu pada fokus yang lebih strategis dengan penekanan pada fungsi yang terjadi dengan kemampuan elektronik, e-commerce adalah bagian dari strategi e-bisnis secara keseluruhan. E-commerce berusaha untuk menambah aliran pendapatan menggunakan World Wide Web atau Internet untuk membangun dan meningkatkan hubungan dengan klien dan partner dan untuk meningkatkan efisiensi dengan menggunakan strategi kapal Kosong. Seringkali, e-commerce melibatkan aplikasi dari sistem manajemen pengetahuan.
E-bisnis melibatkan proses bisnis yang mencakup seluruh rantai nilai: pembelian elektronik dan manajemen rantai suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis. standar teknis khusus untuk e-bisnis memfasilitasi pertukaran data antara perusahaan. E-bisnis solusi perangkat lunak yang memungkinkan integrasi proses perusahaan intra dan inter bisnis. E-bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan Web, Internet, intranet, extranet, atau beberapa kombinasi dari semuanya.
Pada dasarnya, perdagangan elektronik (EC) adalah proses pembelian, mentransfer, atau bertukar produk, jasa, dan / atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. EC juga bisa benifited dari berbagai perspektif termasuk proses bisnis, layanan, belajar, kolaboratif, masyarakat. EC sering bingung dengan e-bisnis.
- Model-Model E-Business
B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com.
B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi).
B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.
2. Pengaruh E-Business terhadap proses Bisnis
Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
EDI:
– Meningkatkan tingkat akurasi
– Mengurangi biaya
3. Faktor-faktor keberhasilan pada E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan untuk masuk ke dalam e-business, yaitu sebagai berikut :
- Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi
keseluruhan perusahaan.
- Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu :
- Validitas, Integritas, dan Privasi
4. Infrastruktur yang membentuk E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan strategis- strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
_________________________
I added cool smileys to this message... if you don't see them go to: http://html.expresso.me/smileys
Senin, 17 Oktober 2011
NERACA
|
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2008 DAN 2007 (Tidak Diaudit) Halaman - 2 - Page (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) |
Aktiva lancar: |
Kas |
Piutang usaha |
Piutang lain-lain |
Persediaan |
Total aktiva lancar |
Aktiva tidak lancar: |
Piutang yang mempunyai hubungan istimewa |
Aktiva pajak tangguhan |
Investasi pada perusahaan asosiasi |
Investasi jangka panjang |
Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan |
Total aktiva tetap |
Total aktiva |
Kewajiban |
Kewajiban jangka pendek: |
Pinjaman jangka pendek |
Hutang usaha |
Beban yang masih harus dibayar |
Total hutang lancar |
|
Hutang yang mempunyai hubungan istimewa |
Total hutang jangka panjang |
Total hutang |
Hak minoritas |
Modal saham |
Saldo laba dicadangkan dan belum dicadangkan |
Total modal |
Total hutang dan modal |
_________________________
I added cool smileys to this message... if you don't see them go to: http://e.exps.me
Jumat, 07 Oktober 2011
ANALISIS SISTEM INFORMASI
Pengertian Analisis Sistem Informasi
Analisis dan rancangan sistem informasi merupakan bagian atau tahapan pengembangan sistem. Tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi berhubungan dengan yang lain untuk membentuk suatu siklus.
Peranan Analis Sistem.
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan
Tugas Analis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.
Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru (Tata Sutabri, 2004: 88).
Tahapan Analisis sistem
• Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya
• Hasil dari analisis sistem adalah:
laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangakan.
Tujuan Analisis Sistem Informasi
• Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
• Membantu para pemngambil keputusan
• Mengevaluasi sistem yang telah ada
• Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru
• Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
Menurut Abdul Kadir (2003: 38) analisis sistem mencakup analisis kelayakan dan analisis kebutuhan yaitu :
Analisis kelayakan
Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Analisis kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat tercapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada permasalahan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Lima macam kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan operasi, kelayakan hukum dan kelayakan jadwal.
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat kesepakatan dalam pengembangan sistem.
NERACA
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
30 JUNI 2008 DAN 2007 (Tidak Diaudit) AS AT 30 JUNE 2008 AND 2007 (Unaudited)
Halaman - 2 - Page
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise kecuali dinyatakan lain) stated)
Catatan/
2008 Notes 2007
AKTIVA ASSETS
Aktiva lancar Current assets
Kas dan setara kas 468,546 2d,3,38d 237,163 Cash and cash equivalents Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, penyisihan piutang ragu-ragu net of provision for doubtful sebesar Rp 10.220 (2007: Rp 13.102) receivables of Rp 10,220 - Pihak yang mempunyai (2007: Rp 13,102)
hubungan istimewa 270,885 2e,2r,4,38e 162,350 Related parties - - Pihak ketiga 517,640 2e,4 449,232 Third parties - Piutang lain-lain 58,451 5 14,933 Other receivables Persediaan, setelah dikurangi Inventories, net of penyisihan persediaan usang provision for obsolete dan lambat bergerak sebesar and slow moving inventory of Rp 4.130 (2007: Rp 8.755) 576,271 2f,6 500,574 Rp 4,130 (2007: Rp 8,755) Pajak dibayar dimuka 28,039 2o,8a 31,754 Prepaid taxes
Jumlah aktiva lancar 1,954,123 1,433,988 Total current assets Aktiva tidak lancar Non-current assets Piutang pihak yang mempunyai Receivables from hubungan istimewa 2,040 2r,38g 3,808 related parties Aktiva pajak tangguhan 52,436 2o,8d 35,299 Deferred tax assets Investasi pada perusahaan asosiasi Investments in associates dan jointly controlled entities 1,085,161 2g,9 946,142 and jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain 13,109 2g,10 13,090 Other long term investments Aktiva tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of akumulasi penyusutan accumulated depreciation sebesar Rp 718.844 of Rp 718,844 (2007: Rp 627.734) 658,053 2h,11 751,285 (2007: Rp 627,734) Goodwill 14,955 2g,12 15,048 Goodwill
Aktiva tidak berwujud dan beban Intangible assets and tangguhan 3,081 2i,13 2,271 deferred charges Aktiva lain-lain 58,595 14 60, 669 Other assets Jumlah aktiva tidak lancar 1,887,430 1,827,612 Total non-current assets JUMLAH AKTIVA 3,841,553 3,261,600 TOTAL ASSETS
PT ASTRA OTOPARTS Tbk DAN
ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
30 JUNI 2008 DAN 2007 (Tidak Diaudit) AS AT 30 JUNE 2008 AND 2007 (Unaudited)
Halaman - 2 - Page
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise kecuali dinyatakan lain) stated)
Catatan/
2008 Notes 2007
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 51,501 15 99,013 Short-term loans Hutang usaha - Pihak yang mempunyai Trade payables hubungan istimewa 190,629 2r,16,38f 195,762 Related parties - - Pihak ketiga 340,457 16 224,909 Third parties - Hutang lain-lain 21,931 17 29,356 Other payables Hutang pajak 97,268 2o,8b 38,133 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 117,509 18 106,461 Accrued expenses Uang muka pelanggan 13,260 9,079 Customer advances Kewajiban imbalan kerja 7,405 2m, 34 5,511 Employee benefits obligation Bagian jangka pendek dari pinjaman Current portion of jangka panjang 28,737 19 52,604 long-term loans
Jumlah kewajiban jangka pendek 868,697 760,828 Total current liabilities
Kewajiban jangka panjang Non-current liabilities Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 35 2r, 38g 500 Payables to related parties Kewajiban pajak tangguhan 2,231 2o,8d 5,147 Deferred tax liabilities Goodwill negatif 1,606 12 56,906 Negative goodwill Kewajiban imbalan kerja 85,575 2m,34 68,438 Employee benefits obligation Pinjaman jangka panjang, setelah Long-term loans, net of dikurangi bagian jangka pendek 228,304 19 234,440 current portion Kewajiban jangka panjang lain-lain 4,792 20 3,901 Other non-current liabilities
Jumlah kewajiban jangka panjang 322,543 369,332 Total non-current liabilities
HAK MINORITAS 120,940 21 122,468 MINORITY INTERESTS
EKUITAS EQUITY Modal saham Share capital Modal dasar – 2.000.000.000 Authorised - 2,000,000,000 saham dengan nilai nominal shares with par value Rp 500 (Rupiah penuh) of Rp 500 (full Rupiah) per saham per share Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully penuh – 771.157.280 saham 385,579 22 385,579 paid - 771,157,280 shares Tambahan modal disetor 55,943 23 55,943 Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali aktiva Fixed assets revaluation tetap - 2h 41,260 reserve Perubahan ekuitas anak perusahaan Changes in equity of dan perusahaan asosiasi 18,139 2g,24 18,139 subsidiaries and associates Differences in value of r estructuring transactions Selisih nilai transaksi restrukturisasi among entities under entitas sepengendali (10,923) 2k,25 (10,923) common control Saldo laba Retained earnings Dicadangkan 45,000 36 37,500 Appropriated Belum dicadangkan 2,035,635 1,481,474 Unappropriated
Jumlah ekuitas 2,529,373 2,008,972 Total equity
KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 3,841,553 3,261,600 EQUITY
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
• Kas dan setara kas
• Piutang Usaha
• Piutang lain-lain
• Persediaan
• Pajak dibayar dimuka
• Uang muka dan Beban dibayar dimuka
AKTIVA TIDAK LANCAR
• Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
• Aktiva pajak tangguhan
• Investasi pada perusahaan asosiasi
• Investasi jangka panjang
• Aktiva ttetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan
• Goodwill
• Aktiva tidak terwujud dan beban tangguhan
• Aktiva lain-lain
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
• Pinjaman jangka pendek
• Hutang Usaha
• Hutang Lain-lain
• Hutang pajak
• Beban yang masih harus dibayar
• Uang muka pelanggan
• Kewajiban imbalan kerja
• Beban jangka pendek dari pinjaman jangka panjang
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
• Hutang yang mempunyai hubungan istimewa
• Kewajiban pajak tangguhan
• Goodwill negative
• Kewajiban imbalan kerja
• Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek
• Kewajiban jangka panjang lain-lain
HAK MINORITAS
EKIUTAS
• Modal saham
• Tambahan modal disetor
• Selisih penilaian kembali aktiva tetap
• Perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
• Selisih nilai transaksi resrtukturisasi entitas sepengendali
• Saldo laba dicadangkan dan belum dicadangkan
Senin, 03 Oktober 2011
RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (S I A)
A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (S I A)
Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi pada dasarnya adalah sekelompok unsur, yang, saling terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memproses data transaksi yang di butuhkan yang berfungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan SIA, merupakan gabungan dari tiga unsur kata yaitu sistem, informasi dan akuntansi, masing-masing kata yang tergabung dalam pengertian system, informasi, akuntansi tersebut memiliki maknanya sendiri. Berikut ini lah pengertian-pengertian mengenai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut para ahli :
1. Wilkinson (1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari Sistem Informasi Manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
B. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ( S I A ) dan PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kata-kata “sistem” dan “organisasi” tak pernah lekang dari kata “informasi”, terutama ketika para peneliti teori sistem berhasil mengidentifikasi satu unsur penting lainnya, yaitu “pengambilan keputusan” (decision making). Saat ini, semua orang yang mempelajari organisasi dan manajemen sudah mahfum bahwa sekumpulan manusia dapat bekerjasama dan mencapai sebuah tujuan jika ada tata-kelola dalam soal pengambilan keputusan. Tanpa pengambilan keputusan, sebuah organisasi kehilangan arah dan akhirnya bubar.Menarik untuk diketahui, kalau kita “mengambil keputusan” maka sebenarnya kita melalukan proyeksi dan mengandaikan bahwa ada sesuatu yang akan terjadi. Pengambilan keputusan selalu terjadi sebelum kita melakukan aksi atau aktivitas tertentu. Dengan kata lain, pengambilan keputusan selalu mendahului “kejadian” (events). Selain itu, kalau kita “mengambil keputusan” dalam sebuah organisasi maka ada prasyarat kebersamaan di dalamnya. Lebih menarik lagi untuk diketahui, sebagai sebuah proyeksi yang mengandung dugaan tentang sesuatu yang akan terjadi, maka setiap keputusan memerlukan “bahan mentah” atau “masukan” berupa informasi. Setiap pengambil keputusan memerlukan gambaran tentang apa saja yang sudah terjadi untuk membayangkan apa yang akan terjadi setelah keputusan diambil.
Dalam kehidupan berorganisasi, setiap pengambilan keputusan berdasarkan pada keadaan yang terjadi di dalam (internal) maupun di luar (eksternal) organisasi. Itu sebabnya, pengambilan keputusan langsung berkaitan dengan pengelolaan informasi. Persoalan pengelolaan informasi untuk pengambilan keputusan di sebuah organisasi inilah yang jadi objek kajian kita. Salah satu teori yang dapat kita pakai untuk penelitian tentang objek kajian ini datang dari O’Reilly (1982, 1983). Secara khusus, O’Reilly mengajak kita memeriksa kemampuan manusia mengelola informasi (human information processing capacity) dalam konteks kehidupan berorganisasi.
Dalam pembahasannya, O’Reilly juga mempersoalkan “relevansi” informasi yang akan dijadikan masukan bagi pengambilan keputusan. Maksudnya, setiap pengambilan keputusan didahului oleh sebuah upaya mencari dan menemukan informasi yang relevan. Itu sebabnya, pengambilan keputusan langsung berkaitan dengan perilaku informasi (information behavior). Ketika kita meletakkan semua ini dalam konteks kehidupan organisasi, maka terlihatlah kompleksitas yang amat menarik untuk dikaji.Salah satu aspek yang menjadi pusat perhatian O’Reilly adalah kaitan antara perilaku informasi dan hubungan kekuasaan (power relations) di dalam sebuah organisasi. Menurut teorinya, informasi yang akan dipakai sebagai bahan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
1. Kekuasaan si pemberi informasi (atau si sumber informasi) atas si pengambil keputusan. Semakin berkuasa pihak yang memberi informasi, semakin mungkin informasi itu digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Ini kedengarannya lumrah banget. Informasi dari big boss sudah pasti diprioritaskan oleh semua bawahan yang berwenang mengambil keputusan. Kalau si pengambil keputusan itu sendiri adalah seorang big boss, mungkin dia akan mencari orang tertentu yang dianggapnya lebih berkuasa, walau orang ini berada di luar organisasi. Banyak big boss yang punya “dukun” untuk membantunya mengambil keputusan
2. Relevansi informasi terhadap tugas yang harus dilakukan seorang pengambil keputusan. Ini juga lumrah. Seorang pengambil keputusan akan mendahulukan informasi yang relevan untuk tugas-tugasnya terlebih dahulu, baru mempertimbangkan informasi yang relevan untuk tugas orang lain.
3. Kaitan antara informasi dengan sistem insentif dan dis-insentif. Secara bercanda, kita bisa mengatakan bahwa informasi yang menguntungkan kedudukan seseorang pasti lebih diprioritaskan, apalagi kalau informasi itu tidak menguntungkan bagi saingan di kantor .
4. Kontribusi informasi terhadap tindakan yang akan menimbulkan imbalan positif. Berkaitan dengan butir 3 di atas, setiap pengambil keputusan akan mendahulukan informasi yang menurutnya akan menghasilkan reaksi positif dari rekan-rekan sesama kantor, apalagi kalau hasilnya menimbulkan pujian kepada si pengambil keputusan.
5. Kontribusi informasi bagi keuntungan pribadi. Masih berkaitan dengan butir 3 dan 4, setiap orang di semua lapisan organisasi pasti memikirkan keuntungan pribadi, dan jika ada informasi yang nantinya akan menguntungkan secara pribadi, maka informasi itulah yang jadi prioritas untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan.
6. Kaitan antara informasi dengan potensi konflik. Berkaitan dengan butir 4, semakin sedikit konflik yang ditimbulkan oleh sebuah informasi, semakin mungkin informasi itu digunakan dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya O’Reilly beranggapan bahwa anggota-anggota sebuah organisasi cenderung menghindari konflik.
7. Kemudahan penggunaan informasi, dilihat dari segi kepampatan (compact) dan kejelasan. Tentu saja, semakin mudah sebuah informasi dicerna, semakin mungkin informasi itu dipilih untuk mengambil keputusan.
8. Hubungan antara pemberi informasi dan pengguna informasi, khususnya jika informasi ini bersifat lisan. Dalam situasi yang sesungguhnya, menurut O’Reilly banyak sekali pengambilan keputusan yang dilakukan berdasarkan informasi lisan dari orang-orang yang dianggap “dekat”.
9. Keterpercayaan. Berkaitan dengan butir 8, seorang pengambil keputusan akan cenderung menggunakan informasi dari “sumber-sumber yang dapat dipercaya”. Seringkali, pertimbangan ini bersifat subjektif, walau juga dipengaruhi oleh pengalaman dan situasi hubungan inter-personal di dalam sebuah organisasi.
C. SIKLUS PENCATATAN TRANSAKSI PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ( S I A )
Siklus pencatatan transaksi pada sistem informasi akuntansi (S I A) di bagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. GAMBARAN UMUM PEMROSESAN TRANSAKSI
Kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan akuitas perusahaan dicerminkan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan mata uang. Transaksi keuangan yang paling umum adalah pertukaran ekonomi dengan pihak eksternal. Transaksi keuangan adalah kegiatan bisnis umum yang terjadi secara rutin. Secara efisien, perusahaan mengelompkkan jenis-jenis transaksi yang sama kedalam siklus-siklus transaksi sebagai berikut :
Siklus Transaksi
Dalam siklus ini terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan,yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi, dan siklus pendapatan. Siklus-siklus ini terdapat dalam semua jenis bisnis, baik yang mencari laba maupun yang nirlaba.
Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja melalui pertukaran dengan kas, siklus pengeluaran. Kebanyakan transaksi pengeluaran didasarkan pada hubungan kredit di antara mitra dagang. Pengeluaran kas aktual dilakukan pada saat yang sama dengan penerimaan barang dan jasa. Dalam siklus ini terdapat subsistem-subsistem utama yaitu ; sistem pembelian/utang, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem aktiva tetap.
Siklus Konversi
Siklus konversi terdiri atas dua subsistem utama ; sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisik melalui proses produksi. Sedangkan sistem akuntansi biaya memantau arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.
Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan kredit, dan penerimaan kas setelah penjualan kredit. Transaksi siklus pendapatan juga memiliki komponen fisik kas dan keuangan, yang diproses secara terpisah.
2. PENCATATAN AKUNTANSI
Sistem Manual
Sistem manual juga disebut sistem tradisional yang terdiri dari proses-proses berikut ;
• DOKUMEN.
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai pemrosesan transaksi. Yang terdiri atas : Dokumen Sumber. Dokumen sumber digunakan untuk menangkap dan menformalisasikan data transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus transaksi. Dokumen Produk. Dokumen produk adalah hasil dari pemrosesan transaksi, bukan dokumen yang memicu mekanisme proses. Dokumen Perputaran. Dokumen perputaran adalah dokumen produk dari satu sistem yang menjadi dokumen sumber dari sistem lainnya.
• JURNAL.
Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronologis. Dokumen merupakan sumber data bagi jurnal. Terdapat dua jenis jurnal, yaitu : Jurnal Khusus. Jurnal khusus digunakan untuk mencatat kelas transaksi khusus yang muncul dalam volume besar. Kemudian Jurnal Umum. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau tidak sama.
• BUKU BESAR.
Buku besar adalah buku akun keuangan, yang mencerminkan pengaruh keuangan dari transaksi setelah dibukukan dari berbagai jurnal. Terdapat dua jenis buku besar : Buku Besar Umum. Berisi akun perusahaan dalam bentuk rangkuman dari akun pengendali, Buku Besar Pembantu. Berisi perincian akun individual yang membentuk akun pengendali tertentu.
Sistem Berbasis Komputer
Terdiri atas :
• JENIS FILE.
Tersaji dalam empat jenis file magnetis yang berbeda : file master umumnya berisi data akun. Nilai data dalam file master diperbaharui dari transaksi. File transaksi adalah file sementara yang menyimpan catatan yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam file master. File referensi menympan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses transaksi. File arsip berisi catatan transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk referensi masa depan.
• TEKNIK DOKUMENTASI
Kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam bentuk grafik merupakan keahlian penting yang perlu dikuasai oleh akuntan. Ada enam teknik dokumentasi dasar yang diperkenalkan dalam bagian ini, yaitu :
Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
Dalam diagram ini terdapat dua teknik dalam mendesain dan mendokumentasikan sistem yang banyak digunakan adalah Diagram Arus Data menggunakan simbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu sistem.
Relasi Entitas adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antara entitas. Entitas adalah sumber daya fisik, kegiatan, pelaku yang akan digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan data. Hubungan antara Diagram ER dan Arus Data mencerminkan berbagai aspek dari sistem yang sama, namun saling berhubungan dan bisa direkonsiliasi.
Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsikan relasi fisik di antara entitas-entitas intinya. Bagan alir dapat digunakan untuk menyajikan aktivitas manual, aktivitas pemrosesan komputer, atau keduanya. Bagan alir terdiri dari : Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi, departemen organisasional yang terlibat dalam proses, dan aktivitas yang dilakukan dalam departemen tersebut.
Bagan alir sistem menggambarkan aspek-aspek komputer dalam sebuah sistem. Bagan alir sistem menggambarkan relasi antara data input, file transaksi, program komputer, file utama, dan laporan output yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume transaksi dalam jumlah besar. Batch adalah sekelompok transaksi yang serupa yang diakumulasi sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama. Bagan alir program digunakan untuk memverifikasi kebenaran logika program dan membandingkan antara bagan alir dengan kode program aktual untuk menentukan apakah program tersebut pada kenyataannya melakukan apa yanag dideskripsikan oleh dokumentasi.
Diagram Tata Letak Record
Diagram tata letak record digunakan untuk mengungkapkan struktur internal record yang membentuk file atau tabel basis data. Diadram tata letak biasanya menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap atrribut dalam record. Informasi struktur data yang terperinci diperlukan untuk tugas-tugas seperti identifikasi jenis-jenis terentu kegagalan sistem, analisis laporan kesalahan, dan desain uji logika komputer untuk tujuan audit dan debugging.
3. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
Sistem akuntansi berbasis komputer di bagi menjadi dua kelompok besar : sistem batch, dan sistem real time. Sejumlah konfigurasi alternatif terdapat dalam setiap kelompok. Para desainer sistem mendasarkan pilihan konfigurasinya pada berbagai pertimbangan. Perbedaan antara sistem batch dan real time :
Jangka waktu informasi : Dalam sistem batch terdapat jeda antara waktu terjadinya kegiatan ekonomi dengan waktu pencatatannya, sedangkan pada sistem real time pemrosesan dilakukan pada saat terjadi kegiatan ekonomi.
Sumber daya : Sistem batch umumnya lebih sedikit sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan pada sistem real time sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak.
Efisiensi operasional: pada sistem batch record tertentu diproses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional, sedangkan pada sistem real time semua record yang berkaitan dengan peristiwa doproses segera.